Bermula dari ketertarikan saya untuk bisa melanjutkan pendidikan Master saya di luar negeri yang mana salah satu syarat wajibnya adalah memilik kemampuan bahasa Inggris yang baik yang dibuktikan dengan skor tes TOEFL ataupun IELTS. Setelah lulus kuliah S1, saya langsung mengambil program les IELTS di Kampung Inggris Pare. Saya lebih memilih IELTS dibanding dengan TOEFL karena saya berpikir bahwa IELTS lebih lengkap materinya karena saya tidak hanya mengejar skor saja tetapi yang lebih utama adalah kemampuan bahasa Inggris saya yang sebenarnya. Sebelumnya saya telah banyak bertanya kepada banyak senior saya yang berpengalaman mengambil program IELTS di Kampung Inggris dan kebanyakan senior-senior saya menyarankan untuk mengambil program IELTS di English Studio. Dengan harga yang jauh lebih mahal dibanding tempat kursus yang lain dan juga semua biaya harus dilunasi di awal waktu sebelum mulai proses pembelajaran, serta tidak adanya jaminan kualitas apalagi jaminan hasil membuat saya jelas tidak akan memilihnya. Tetapi (singkat cerita) ada seseorang yang mau membiayai saya untuk belajar di tempat ini, maka sayapun belajar disini dengan tanpa adanya beban.
Pada seminggu pertama saya tinggal di Pare, saya berkeliling ke berbagaia tempat kursus IELTS di Pare. Saya menemukan banyak tempat kursus dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing dan tidak ada satupun tempat kursus yang bisa menangani semua permasalahan IELTS dari awal belajar hingga mahir dalam waktu beberapa bulan. Di English Studio ada seorang tutor yang memiliki sertifikat mengajar IELTS tetapi dia hanya mengajar pada level yang paling tinggi saja (band 7 ke atas) itupun tidak menjamin kualitas dia dalam menyampaikan ilmunya kepada kita karena perspektif setiap orang berbeda-beda. Sedangkan untuk tutor yang lain hanyalah mereka yang memiliki score IELTS 7 saja tanpa ada pembekalan dan standarisasi mengajar IELTS. Padahal mengajar IELTS tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang, berbeda dengan belajar bahasa Inggris biasa. Saya menemukan beberapa tempat terbaik untuk belajar IELTS dari level dasar di lembaga kursus lain.
Untuk belajar Writing-Grammar dan Speaking dari dasar, sangat baik untuk belajar di lembaga kursus bahasa Inggris "The Key". Disana bisa mengambil program khusus Grammar dan Speaking 1 atau 2 bulan pertama dan dengan sistem belajar yang baik disana akan sangat cukup untuk IELTS. Sedangkan untuk belajar Listening dan Reading bisa memilih "Warung IELTS" atau "Titik Nol" yang mana mereka sangat mahir memberikan tips & trik mengerjakan soal-soal Listening dan Reading IELTS bagi pemula. Durasi belajar Listening dan Reading ini sama dengan belajar Grammar dan Speaking dan dalam waktu yang bersamaan hanya saja berbeda lokasi. Kenapa begitu? Karena mereka mempunyai keahlian masing-masing dan kita pasti mencari yang terbaik dibidangnya.
Pada bulan ke-3 sangatlah baik apabila mengambil paket IELTS di "NETT English" dengan program yang sudah mencakup semuanya (Writing, Speaking, Listening, & Reading). Dengan sudah memiliki dasar pada kursus sebelumnya, disini cukup mengambil program selama 1 bulan saja dan sudah cukup mahir untuk mendapatkan band tinggi. Pada bulan ke-4 bisa melakukan latihan scoring IELTS untuk lebih membiasakan diri dengan kondisi realtest IELTS, dengan mengambil program scoring selama 1 bulan di Titik Nol. Maka itu semua sudah cukup untuk mendapatkan scor IELTS minimal 6.5 dengan hanya butuh 4 bulan belajar. Meskipun dengan tempat yang berbeda-beda dan berpindah-pindah tiap bulannya, tetapi itu merupakan strategi terbaik belejar IELTS di Pare karena dengan biaya yang jauh lebih murah dibandingkan mengambil program penuh 6 bulan pada satu lembaga kursus dan dengan waktu yang lebih singkat karena langsung belajar dengan ahlinya pada bidangnya.
#thekey #warungielts #titiknol #nettenglish #englishstudio #ieltspare #kampunginggrispare #kampunginggris #ieltskampunginggris #ieltscatchers #family #storykampunginggris #basedonreality #pengalamanieltspare #pengalamankampunginggris #ieltskampunginggrispareindonesia
No comments:
Post a Comment